Senin, 12 Juli 2010

Satuan Acara Pengajaran

A. Mata kuliah : Korespondensi Bisnis Indonesia
Program : Sekretaris
SKS / Semester : 4 / II

B. Tujuan Umum :
Warga belajar dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan menyusun surat-surat sekretaris dan surat bisnis Indonesia, menyusun surat statuta, laporan dan mampu membuat proposal.

C. Referensi :
1. Korespondensi Indonesia, jilid 1 dan 2, oleh Zein Achmad & Wahyono, Penerbit LP3I.
2. Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Indonesia, oleh Lamuddin Finosa, Penerbit Mawar Gempita.
3. Aneka Surat Statuta, Laporan, dan Notula, oleh Lamuddin Finosa, Penerbit Mawar Gempita.

D. Media :
1. Note book
2. L C D
3. Kertas kerja
4. Papan tulis

1. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami fungsi dan syarat-syarat menyusun surat.

Pokok Bahasan : Pengetahuan Dasar Surat Menyurat

Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Surat
2. Guna Surat
3. Syarat-syarat Membuat Surat

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi

Evaluasi :
1. Kehadiran 10 %.
2. Formatif dan tugas 20 %.
3. Perilaku 10 %.
4. Ujian Tengah Semester 25 %.
5. Ujian Akhir Semester 35 %.

2. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami pembagian dan pengelompokan surat-surat.

Pokok Bahasan : Fungsi, Bagian-bagian Surat, dan Bentuk-bentuk Surat

Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Fungsi
2. Bagian-bagian Surat
3. Bentuk-bentuk Surat :
a. Full Block Style
b. Block Style
c. Semi Block Style
d. Indenteed Style
e. Hanging Paragraf Style
f. Old Official Style
g.New Official Style

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi

3. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami bahasa surat yang baik.

Pokok Bahasan : Bahasa Surat

Sub Pokok Bahasan :
1. Bahasa yang Jelas
2. Bahasa yang Lugas
3. Bahasa yang Umum
4. Kata yang Baku
5. Ungkapan Tetap
6. Pemakaian EYD

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Latihan
4. Penugasan

4. Tujuan Khusus :
Warga belajar terampil menyusun surat-surat sekretaris.

Pokok Bahasan : Penyusunan dan Praktek Surat Sekretaris

Sub Pokok Bahasan :
1. Surat Pemberitahuan
2. Surat Undangan
3. Surat Kuasa
4. Surat Keterangan
5. Memo dan Nota
6. Surat Edaran dan Pengumuman
7. Surat Janji Temu
8. Surat Ucapan
9. Surat Tempahan
10.Surat Permohonan
11.Surat Penugasan

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Latihan
4. Penugasan

5. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami prosedur dan istilah bisnis.

Pokok Bahasan : Prosedur dan Istilah Bisnis

Sub Pokok Bahasan :
1. Prosedur Bisnis
2. Istilah Bisnis

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Latihan
4. Penugasan

6. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami dan terampil menyusun surat-surat bisnis.

Pokok Bahasan : Penyusunan dan Praktek Surat-surat Bisnis

Sub Pokok Bahasan :
1. Surat Perkenalan
2. Surat Permintaan Penawaran
3. Surat Penawaran
4. Surat Pesanan dan Balasannya
5. Surat Pengiriman Pesanan
6. Surat Tanda Bukti
7. Telegram Bisnis dan Penegasannya
8. Surat Penuntutan
9. Surat Penagihan

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Contoh-contoh
4. Latihan
5. Penugasan

7. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami dan menyusun surat lamaran pekerjaan, dan daftar riwayat hidup, serta membuat referensi.

Pokok Bahasan : Penyusunan dan Praktek Membuat Surat Lamaran Pekerjaan

Sub Pokok Bahasan :
1. Syarat Penyusunan Surat Lamaran Pekerjaan
2. Menyusun Daftar Riwayat Hidup
3. Surat Panggilan dan Penolakan Lamaran
4. Menyususn Referensi

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Contoh-contoh
4. Latihan
5. Penugasan

8. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami cara pengolahan surat dan mampu menerapkannya dalam praktek.

Pokok Bahasan : Arus Surat Masuk dan Surat Keluar

Sub Pokok Bahasan :

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Latihan
4. Penugasan

9. Tujuan Khusus :
Warga belajar mampu menyusun surat-surat statuta.

Pokok Bahasan : Aneka Surat Statuta

Sub Pokok Bahasan :
1. Surat Keputusan
2. Surat Perjanjian
3. Surat Perintah / Instruksi
4. Surat Pengumuman
5. Berita Acara

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Latihan
4. Penugasan

10. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami pengertian laporan dan dapat menyusun laporan.

Pokok Bahasan : Penyusunan Laporan

Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian, Fungsi, dan Syarat Laporan
2. Jenis Laporan
3. Penyusunan Laporan
4. Pokok-pokok Isi Laporan Pertanggungjawaban
5. Pokok-pokok Isi Laporan Kelayakan

Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Latihan
4. Penugasan

11. Tujuan Khusus :
Warga belajar mampu memahami notula dan dapat membuat notula rapat.

Pokok Bahasan : Penyusunan Notula

Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Notula
2. Prosedur Penyusunan Notula
3. Istilah Teknis dalam Penyelenggaraan Rapat
4. Persyaratan Menjadi Notulis
5. Prosedur dan Cara Meringkas

Metode Pengajaran :
1. Presentasi.
2. Diskusi.
3. Latihan.
4. Penugasan.

12. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami kegunaan proposal dan mampu menyusun proposal dalam berbagai kegiatan.

Pokok Bahasan : Penyusunan Proposal

Sub Pokok Bahasan :
1. Patokan Merencana
2. Struktur Isi Proposal

Metode Pengajaran :
1. Presentasi.
2. Diskusi.
3. Latihan.
4. Penugasan.

Pengetahuan Dasar Surat Menyurat

A. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami fungsi dan syarat-syarat menyusun surat.

B. Pokok Bahasan : Pengetahuan Dasar Surat Menyurat

C. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Surat Menyurat
2. Guna Surat
3. Syarat-syarat Membuat Surat

D. Uraian Materi :

1. Pengertian Surat  Menyurat
Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak lain. Informasi itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya.

2. Guna Surat
Surat berguna untuk
1)  Menyampaikan informasi yang tidak mungkin disampaikan secara tatap muka.
2)  Mengirimkan berita yang tidak bergantung pada waktu, ruang, tenaga, dan biaya.
3)  Alat bukti dalam suatu persengketaan.
4)  Menyimpan informasi dalam waktu lama.
5)  Memuaskan diri sendiri.
6)  Memungkinkan seseorang menafsirkan dengan matang apa yang dimaksud oleh penulis.
7)  Memberi kesempatan kepada penerima surat untuk menentukan reaksi yang diperlukan.
8)  Memberikan kesempatan yang banyak kepada penulis surat untuk memilih kata dan kalimat yang tepat, sehingga salah paham atau kemungkinan terjadinya perselisihan dapat dihindari.
9) Memberikan kesempatan kepada penerima surat untuk meminta bantuan orang lain menyelesaikan informasi  yang tertuang dalam surat.
10) Dapat digandakan untuk orang lain.
11) Hal-hal yang bersipat rahasia.

3. Syarat-syarat Membuat Surat
Membuat surat yang baik tidaklah gampang. Banyak persyaratan harus dipenuhi. Di samping harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas, untuk mampu menyusun surat yang baik, menarik, dan modern, penulis harus menguasai syarat dan ciri-ciri surat yang baik, sebagai berikut :
1) Surat ditulis dalam bentuk yang menarik dan tersusun baik sesuai dengan peraturan menulis surat.
Untuk itu penulis harus memahami berbagai bentuk surat yang akan digunakan.
2) Surat tidak mengandung kata-kata atau kalimat yang tidak berguna.
Tidak boleh rumusannya bertele-tele atau berbelit-belit. Kalimat hendaknya sederhana, lugas, dan mudah dipahami pembaca. Juga kata-kata yang dipakai harus jelas, tepat, tidak mendua, hemat, dan benar sesuai dengan tata bahasa Indonesia. Hindarilah singkatan  yang tidak perlu, kecuali singkatan untuk satuan-satuan ukuran dan singkatan yang telah lazim dipakai dalam surat menyurat.
3) Surat menunjukkan budi bahasa, pertimbangan baik dan bijaksana.
Nada surat harus hormat, sopan, dan simpatik. Usahakan agar tidak menyinggung atau merendahkan pembaca surat. Dalam menulis surat, penulis hendaknya bersikap seolah-olah ia sedang berbicara dengan yang dituju.
4) Surat hendaknya tidak terlalu panjang.
Surat yang pendek lebih banyak memberi manfaat, misalnya praktis, estetis, dan menghindarkan salah pengertian.
5) Surat harus bersih, necis, tidak kotor.
Sebaiknya dipergunakan kertas yang baik dan warna yang sesuai. Ketikan rapi dan tidak ada huruf yang bertumpuk dan cermat.

Di bawah ini diberikan langkah-langkah penyusunan surat resmi yang perlu diperhatikan :
1. Membuat perencanaan dan persiapan yang baik.
2. Menetapkan dan menguasai masalah yang akan diungkapkan.
3. Pokok masalah itu disusun, lalu diuraikan secara sistematis, kronologis, runtut, dan konsisten.
4. Menetapkan bahan dan data untuk menyusun surat.
5. Mengetahui siapa yang dituju.
6. Menyadari dan menentukan posisi penulis.
7. Menggunakan kelengkapan (fasilitas) yang memadai : pengguna- an bentuk surat, jenis kertas yang dipakai,  warna kertas,  ukuran kertas (folio, kuarto, oktavo), amplop surat dan cara melipat surat, pengetikan, serta pengiriman (waktu yang tepat, jaminan keamanan isinya).
8. Meniliti kembali surat yang telah dikerjakan, apakah sudah betul dan layak dikirimkan atau belum.

Tugas Anda !

Setelah Anda mempelajari materi kuliah, maka Anda dapat mengerjakan tugas berikut, dengan cara mendownload. Kumpulkan hardcopy jawaban Anda, dan kirimkan softcopy-nya ke email : eisya.management@yahoo.co.id.

LEMBAR KERJA PERTAMA

1. Mata Kuliah : Koresponden Bisnis Indonesia
2. Pokok Bahasan : Pengetahuan Dasar Surat Menyurat
3. Program : Sekretaris
4. Kelas : SKR – 04
5. Tahun Ajaran : 2010 / 2011
6. Tugas : Perorangan
7. Nama :
Satuan Acara Pengajaran

A. Tujuan Khusus : Warga belajar dapat memahami fungsi dan syarat-syarat menyusun surat.

B. Pokok Bahasan : Pengetahuan Dasar Surat Menyurat
C. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Surat Menyurat
2. Guna Surat
3. Syarat-syarat Membuat Surat

D. Indikator Pencapaian Hasil Belajar :
1. Warga belajar dapat menjelaskan pengertian surat.
2. Warga belajar dapat menyebutkan guna surat.
3. Warga belajar dapat menyebutkan syarat-syarat membuat surat.

Lembar Kerja Mahasiswa

Bacalah materi “ Bab 1 Pengetahuan Dasar Korespondensi,” Korespondensi Bisnis Indonesia I, halaman 1 – 5, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Jelaskan secara singkat pengertian surat !
2. Sebutkan guna surat yang Anda ketahui !
3. Sebutkan apa saja syarat-syarat membuat surat !

Selamat bekerja, semoga Anda sukses !

Fungsi, Bagian-bagian Surat, dan Bentuk-bentuk Surat

A. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami pembagian dan pengelompokan surat-surat.

B. Pokok Bahasan : 
 Fungsi, Bagian-bagian Surat, dan Bentuk-bentuk Surat

C. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Fungsi
2. Bagian-bagian Surat
3. Bentuk-bentuk Surat :
a. Full Block Style
b. Block Style
c. Semi Block Style
d. Indenteed Style
e. Hanging Paragraf Style
f.  Old Official Style
g. New Official Style

D. Uraian Materi :

1. Pengertian Fungsi
Orang menganggap surat sebagai utusan atau “duta” organisasi / instansi pengirim surat. Surat dipandang sebagai citra, cermin mentalitas, jiwa, serta petunjuk kondisi intern organisasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu pengonsep surat dan para penata administrasi kantor harus berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam menulis surat, agar tidak menimbulkan kesan buruk atas organisasinya.

Di samping sifat-sifat di atas, surat resmi sebagai alat komunikasi mempunyai fungsi, sebagai :
a. Tanda bukti tertulis yang autentik, misalnya surat perjanjian.
b. Alat pengingat / berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah diarsipkan.
c. Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan masa lampau.
d. Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan jalan.
e. Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat pengangkatan, dan sebagainya.

2. Bagian-bagian Surat
Setiap surat mempunyai bagian-bagian dan masing-masing bagian itu mempunyai kegunaan tertentu. Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung dari bentuk surat yang dipakai. Pada surat resmi ( bisnis ), bagian-bagiannya, adalah sebagai berikut :
a. Kepala surat ( kop ).
b. Nomor surat ( nomor verbal ).
c. Tanggal, bulan, tahun surat.
d. Lampiran.
e. Hal atau perihal.
f. Alamat surat ( alamat dalam ).
g. Salam pembuka ( salutasi ).
h. Isi surat ( tubuh surat ).
i. Salam penutup.
j. Nama organisasi / perusahaan.
k. Nama terang dan tanda tangan penanggung jawab surat.
l. Tembusan.
m. Inisial / kaki surat.

3. Bentuk-bentuk Surat
Sebelum membahas berbagai bentuk surat, ada baiknya mengetahui lebih dahulu apa itu bentuk surat. Yang dimaksud dengan bentuk surat ialah tata letak atau posisi bagian-bagian surat. Masing-masing bagian itu mempunyai posisi tertentu sesuai dengan fungsi dan perannya, terutama sebagai petunjuk atau identifikasi untuk memproses surat tersebut. Ada berbagai bentuk surat, yang satu sama lain berbeda pemakaiannya sesuai dengan kebiasaan instansi atau gaya masyarakat tertentu.

Pada dasarnya hanya dua bentuk surat yang dapat dibedakan secara tajam, sedangkan bentuk-bentuk lainnya sekedar variasi-variasi yang merupakan modifikasi dari kedua bentuk utama tersebut.

Kedua bentuk utama itu adalah bentuk lurus atau bentuk balok ( block style ) dan bentuk lekuk atau bentuk bergerigi ( indenteed style ). Sedangkan variannya yang berdiri di antara keduanya ialah bentuk setengah lurus atau bentuk setengah balok ( semi block style ).

Selain itu masih ada bentuk lurus penuh ( full block style ), dan bentuk surat dinas / resmi ( official style ).

Bentuk-bentuk surat tersebut sebenarnya adalah model / bentuk surat Eropa dan Amerika. Bentuk lekuk ( indenteed style ) adalah model Eropa lama, bentuk lurus ( block style ) adalah model Amerika, sedang bentuk setengah lurus ( semi block style ) adalah model Eropa baru.

Keterangan bentuk surat :
a. Kepala surat ( kop surat ).
b. Nomor surat.
c. Tanggal.
d. Alamat yang dituju.
e. Hal atau perihal.
f. Salam pembuka.
g. Pembuka surat.
h. Isi surat.
i. Penutup surat.
j. Salam penutup.
k. Nama perusahaan.
l. Nama penanda tangan surat.
m. Nama jabatan.
n. Lampiran.
o. Tembusan = tindisan.
p. Singkatan nama = inisial.

Untuk jelasnya, lihat contoh-contoh bentuk surat, berikut :


a. Full Block Style


 


b. Block Style




c. Semi Block Style




d. Indenteed Style




e. Hanging Paragraf Style




f. Old Official Style




g. New Official Style



Tugas Anda !

Setelah Anda mempelajari mata kuliah, maka Anda dapat mengerjakan tugas berikut, dengan cara mendownload. Kumpulkan hardcopy jawaban Anda, dan kirimkan softcopy-nya ke email : eisya.management@yahoo.co.id.

LEMBAR KERJA KEDUA

1. Mata Kuliah : Koresponden Bisnis Indonesia
2. Pokok Bahasan : Fungsi, Bagian-bagian Surat, dan Bentuk-bentuk Surat
3. Program : Sekretaris
4. Kelas : SKR – 04
5. Tahun Ajaran : 2010 / 2011
6. Tugas : Perorangan
7. Nama :
Satuan Acara Pengajaran

A. Tujuan Khusus : Warga belajar dapat memahami pembagian dan pengelompokan surat-surat.

B. Pokok Bahasan : Fungsi, Bagian-bagian Surat, dan Bentuk-bentuk Surat.

C. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Fungsi Surat
2. Bagian-bagina Surat
3. Bentuk-bentuk Surat :
a. Full Block Style;
b. Block Style;
c. Semi Block Style;
d. Indented Style;
e. Hanging Paragraph Style;
f. Old Official Style;
g. New Official Style.

D. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Warga belajar dapat menjelaskan pengertian fungsi surat.
2. Warga belajar dapat menyebutkan bagian-bagian surat.
3. Warga belajar dapat membuat surat sesuai dengan bentuk-bentuk surat, berikut :
a. Bentuk Full Block Style;
b. Bentuk Block Style;
c. Bentuk Semi Block Style;
d. Bentuk Indented Style;
e. Bentuk Hanging Paragraph Style;
f. Bentuk Old Official Style;
g. Bentuk New Official Style.

Lembar Kerja Mahasiswa

Setelah Anda mempelajari ” Bab II, Fungsi Surat, Bagian-bagian Surat, dan Bentukbentuk Surat,” Korenpondensi Bisnis Indonesia I, halaman 6 – 9, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Jelaskan secara singkat pengertian fungsi surat !
2. Sebutkan bagian-bagian surat !
3. Buatlah surat sesuai bentuk-bentuk surat, berikut :
a. Bentuk Full Block Style;
b. Bentuk Block Style;
c. Bentuk Semi Block Style;
d. Bentuk Indented Style;
e. Bentuk Hanging Paragraph Style;
f. Bentuk Old Official Style;
g. Bentuk New Official Style.

Selamat bekerja, semoga Anda sukses !

3. Bahasa Surat

A. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami bahasa surat yang baik.

B. Pokok Bahasan : Bahasa Surat

C. Sub Pokok Bahasan :
1. Bahasa yang Jelas
2. Bahasa yang Lugas
3. Bahasa yang Umum
4. Kata yang Baku
5. Ungkapan Tetap
6. Pemakaian EYD

E. Uraian Materi :
Bahasa surat sebenarnya sama dengan bahasa lisan, yaitu sama-sama bermaksud mengutarakan isi hati. Perbedaannya adalah pada media penyampaiannya. Bahasa lisan menggunakan ucapan, sedangkan bahasa tulis menggunakan tulisan. Pemasalahan yang sering timbul adalah kita terbiasa berbicara, sedangkan menulis sebaliknya. Untuk meningkatkan bahasa tulis, seseorang harus sering berlatih menulis dan membaca. Hal itu dilakukan untuk memperlancar kemampuan kita dalam menulis.

Hal penting yang harus diperhatikan sebelum menulis surat adalah kepada siapa surat tersebut ditujukan. Pemahaman itu sangat penting karena akan menentukan bahasa yang akan digunakan. Tulisan seperti kita berhadapan langsung dengan pembaca. Bahasa surat yang baik belum tentu bahasa tulis yang baku. Bahasa surat yang baik adalah bahasa surat yang mampu menyampaikan buah pikiran penulisnya. Adalah sesuatu yang janggal, bila seorang mahasiswa menulis surat untuk mengungkapkan isi hatinya kepada rekan lainnya dengan menggunakan bahasa baku.

Merupakan hal yang berbeda bila surat tersebut dikirimkan kepada rekanan bisnis, atasan, atau untuk menyampaikan sesuatu untuk keperluan kedinasan. Pada kondisi seperti inilah sebuah surat harus menggunakan bahasa baku. Karena kita membahas permasalahan yang bersifat formal atau kedinasan, maka bahasa yang kita gunakan tentu saja bahasa formal. Pada uraian berikut akan kita bahas bahasa yang baik dan benar seperti dijabarkan dalam Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan, yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidkan Nasional.

1. Bahasa yang Jelas
2. Bahasa yang Lugas
3. Bahasa yang Umum
4. Kata yang Baku
5. Ungkapan Tetap
6. Pemakaian EYD.

Tugas Anda !

Setelah Anda mempelajari mata kuliah, maka Anda dapat mengerjakan tugas berikut, dengan cara mendowload. Kumpulkan hardcopy jawaban Anda, dan kirimkan softcopy-nya ke email : eisya.management@yahoo.co.id.

LEMBAR KERJA KETIGA

1. Mata Kuliah : Koresponden Bisnis Indonesia
2. Pokok Bahasan : Bahasa Surat
3. Program : Sekretaris
4. Kelas : SKR – 04
5. Tahun Ajaran : 2010 / 2011
6. Tugas : Perorangan
7. Nama :

Satuan Acara Pengajaran

A. Tujuan Khusus : Warga belajar dapat memahami bahasa surat yang baik.

B. Pokok Bahasan : Bahasa Surat

C. Sub Pokok Bahasan :
1. Bahasa yang Jelas
2. Bahasa yang Lugas
3. Bahasa yang Umum
4. Kata yang Baku
5. Ungkapan Tetap
6. Pemakaian EYD.

D. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Warga belajar dapat menjelaskan maksud bahasa yang jelas dalam surat.
2. Warga belajar dapat memberi contoh bahasa yang jelas dalam surat.
3. Warga belajar dapat menjelaskan maksud bahasa yang lugas dalam surat.
4. Warga belajar dapat memberi contoh bahasa yang lugas dalam surat.
5. Warga belajar dapat menjelaskan maksud bahasa yang umum dalam surat.
6. Warga belajar dapat memberi contoh bahasa yang umum dalam surat.
7. Warga belajar dapat menjelaskan maksud kata yang baku dalam surat.
8. Warga belajar dapat memberi contoh kata yang baku dalam surat.
9. Warga belajar dapat menjelaskan maksud ungkapan yang tetap dalam surat.
10. Warga belajar dapat memberi contoh ungkapan yang tetap dalam surat.
11. Warga belajar dapat menuliskan secara tepat EYD dalam surat.

Lembar Kerja Mahasiswa

Setelah Anda mempelajari ” Bab III, Bahasa Surat,” Korenpondensi Bisnis Indonesia I, halaman 6 – 9, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahasa yang jelas dalam surat !
2. Berikan contoh bahasa yang jelas dalam surat !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahasa yang lugas dalam surat !
4. Berikan contoh bahasa yang lugas dalam surat !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahasa yang umum dalam surat !
6. Berikan contoh bahasa yang umum dalam surat !
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahasa yang baku dalam surat !
8. Berikan contoh bahasa yang baku dalam surat !
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ungkapan yang tetap dalam surat !
10. Berikan contoh ungkapan yang tetap dalam surat !
11. Berikan contoh penggunaan huruf besar ( EYD ) dalam surat !

Selamat bekerja, semoga Anda sukses !

Prosedur dan Istilah Bisnis

A. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami  prosedur dan istilah bisnis.

B. Pokok Bahasan : Prosedur dan Istilah Bisnis

C. Sub Pokok Bahasan :
1. Prosedur Bisnis
2. Istilah Bisnis

E. Uraian Materi :

1. Prosedur Bisnis
Hubungan dalam bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung akan membentuk pola tersendiri dalam komunikasi bisnis. Sebagai contoh, jika pembeli menerima barang langsung dari penjual, dan terdapat kerusakan barang, pembeli dapat mengajukan tuntutan ( claim ) langsung kepada penjual, tetapi jika penyerahan barang melalui perusahaan pengangkutan, dan terdapat kerusakan barang, tuntutannya belum tentu kepada penjual, mungkin kepada perusahaan ekspedisi maupun kepada perusahaan pemilik gudang.
Gambaran di atas jelas mununjukkan bahwa prosedur dan komunikasi saling berkaitan erat dan prosedur akan mempengaruhi proses komunikasi.

Di bawah ini gambaran proses umum terjadinya transaksi bisnis.



2. Istilah Bisnis
Sebelum kita membahas mengenai surat-surat bisnis. Dan supaya proses penulisannya lebih sistematis sehingga hasil akhir yang diharapkan sesuai dengan sesuatu yang direncanakan, maka menyusun surat bisnis yang baik harus mengetahui tiga hal. Pertama adalah masalah yang akan diinformasikan, kedua bentuk atau teknik penulisan, dan ketiga adalah bahasa surat yang dipergunakan dan penguasaan terhadap istilah-istilah bisnis. Berikut ini akan disampaikan beberapa istilah bisnis yang penting dan sering dipergunakan, antara lain :

a. After sales service, adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh produsen / penjual  terhadap kerusakan atau penggantian suku cadang setelah terjadi transaksi pembelian.

b. Air way bill ( AWB ), adalah surat angkutan yang dilampirkan jika hendak mengirimkan barang dengan menggunakan pesawat terbang.

c. Booklet, adalah buku yang berisi keterangan lengkap tentang suatu jenis barang beserta cara pemakaian, pemeliharaan, dan penggantian suku cadang.

d. Brosur, adalah lembaran atau berbentuk buku kecil yang berisi gambar dan keterangan singkat mengenai keadaan barang, merk, tipe, kemampuan, dan keterangan lain yang berhubungan dengan daya tarik jual beli.

e. Claim constatering bewijs ( CCB ), adalah surat tanda bukti kerusakan barang yang biasanya dipergunakan jika hendak membuat surat pengaduan.

f. Cheque, adalah surat perintah pembayaran yang ditujukan kepada bank agar membayar sejumlah uang kepada pihak tertentu yang disebutkan dalam cheque.

g. Deviden, adalah bagian keuntungan yang diterima oleh stockholder ( pemilik saham ) yang besarnya telah ditentukan oleh direksi dan rapat umum pemegang saham.

h. Down payment ( DP ), adalah uang muka yang diberikan kepada penjual / produsen terhadap barang yang akan dibeli oleh konsumen.

i. Invoice, sama dengan faktur, yaitu merupakan bukti penghitungan harga barang yang dijual berdasarkan jenis, jumlah, dan harga satuannya.

j. Grace period, adalah masa tenggang waktu yang diminta oleh debitur dalam mengembalikan kewajibannya.

k. Joint venture, adalah usaha gabungan dalam periode tertentu yang peraturan dan kebijaksanaannya telah disepakati oleh pihak-pihak yang bergabung tersebut.

l. Katalogus, adalah lembaran yang berisi daftar barang yang sejenis tetapi tipenya berbeda-beda.

m. Bill of leading ( B / L ) atau konosemen, adalah jenis surat angkutan yang disertakan bila hendak mengirim barang melalui kapal laut.

n. Leaflet, adalah suatu lembaran berlipat atau lepas yang di dalamnya berisi keterangan barang yang terpenting.

o. Leasing, adalah suatu usaha yang menyewakan alat-alat besar atau mesin-mesin canggih yang dipergunakan untuk usaha pihak lain.

p. Packing list, adalah daftar rincian barang yang terdapat dalam peti atau jenis pengepakan lain.

q. Petty cash, adalah dana kecil yang selalu disediakan oleh perusahaan atau organisasi yang senantiasa tersedia untuk keperluan-keperluan kecil perusahaan atau organisasi tersebut.

r. Price list, adalah daftar harga suatu barang atau jasa.

t. Promes, adalah surat pernyataan kesanggupan membayar oleh debitur dalam waktu yang sudah ditentukan.

u. Prospektus, adalah suatu lembaran berita suatu perusahaan atau organisasi yang ditawarkan kepada pihak lain atau masyarakat.

v. S. E & O, adalah suatu jumlah perhitungan yang bila terdapat kesalahan, maka bisa dibetulkan kembali.

w. Storage, adalah tempat penyimpanan barang dalam jumlah besar.

x. Underwriter, adalah badan atau orang yang menangani masalah asuransi yang sering disebut sebagai penanggung resiko.

y. Wesel, adalah surat perintah membayar sejumlah uang kepada orang yang tertera dalam surat tersebut dan bisa dilakukan di kantor pos, bank, dan instansi yang dituju.

z. Warehouse receipt, adalah tanda bukti perusahaan pergudangan menerima barang dari orang yang membutuhkan terhadap barang yang dititipkannya.